Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 10 November 2017

Rm 15:14-21
Mzm 98:1-4
Luk 16:1-8

Cerdik

Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.
Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. – Luk 16:8

Dunia ini selalu berputar. Apa yang dianggap keren saat ini, suatu saat akan dianggap kuno. Manusia selalu mencari hal baru, yang lebih baik, yang dapat memberi nilai lebih. Dan orang-orang cenderung untuk memilih mengikuti mereka yang dapat memberikan nilai lebih tersebut.

Karena itu tidak heran bila Yesus ingin kita sebagai murid-Nya untuk menjadi lebih cerdik. Karena dengan cara yang cerdik, kita dapat menarik hati orang-orang dan memperkenalkan kasih-Nya dengan lebih mudah. Kasih Yesus yang abadi harus dapat kita perkenalkan dengan cara yang kekinian. Bila kita tidak mampu berevolusi bersama dengan dunia ini, suatu saat ajaran-Nya akan dianggap kuno dan tidak menarik lagi.

Dalam ayat yang lain, Yesus juga menginginkan kita untuk menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tidak hanya sekali Ia menginginkan kita untuk menjadi cerdik. Karena kreativitas sangat penting dalam menyampaikan ajaran-Nya kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya. dengan akal yang diberikan Allah kepada kita dan hati yang mengasihi seperti hati Yesus maka kita akan lebih mudah mencairkan setiap hati yang beku yang ingin kita sentuh. (Hd)

Bagaimana cara cerdik saya untuk menyampaikan kasih Yesus kepada orang di sekitar saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *