Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 September 2017

Yeh 33:7-9
Mzm 95:1-2,6-9
Rm 13:8-10
Mat 18:15-20

SAKRAMEN TOBAT

Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. – Mat 18:19

Ayat di atas banyak dikutip dalam usaha mengajak orang untuk berdoa demi sebuah maksud dan tujuan bersama. Ketika kita bersepakat untuk berdoa bersama, akan membuat kita saling mendukung di hadapan Tuhan. Ini adalah wujud kekristenan yang indah.

Jika kita melihat ayat ini dalam perikopnya, Yesus mengajarkan ayat ini dalam konteks “menegur” saudara kita yang berbuat salah. Kitapun harus mendukung saudara kita untuk bisa menyadari kesalahannya dan bertobat. Kita harus mempunyai niat untuk mengajaknya berbalik dari kesalahannya, bukan untuk menghakimi atau mempermalukan orang tersebut.

Sakramen pertobatan merupakan sebuah ritus yang mengambil dasar dari perikop Injil hari ini. Tata caranya pun telah mengalami perubahan hingga cara yang kita kenal hari ini. Tetapi intinya tetap sama, bahwa pada akhirnya ada dua orang yang bersepakat berdoa meminta Tuhan untuk mengampuni dan membantu kita untuk kembali ke jalan yang benar, dan doa dari imam mempunyai kuasa untuk melepaskan kita di dunia dan di surga dari konsekuensi dosa.

Marilah kita datang pada Sakramen Tobat dengan sikap bahwa kita datang untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama, bukan dengan ketakutan bahwa kita akan dihakimi dan dipermalukan. (Pt)

Seberapa sering saya datang ke Sakramen Tobat?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *