Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 11 Februari 2017

Kej 3:9-24
Mzm 90:2-6,12-13
Mrk 8:1-10‎

PERAN LAKI-LAKI SEJATI

Manusia itu menjawab: ‘Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan’. – Kej 3:12

‎Mungkin banyak dari kita yang melihat seakan dosa pada mulanya adalah kesalahan Hawa (perempuan) belaka, tetapi sebenarnya Adam (laki-laki) juga berdosa karena ia tidak memainkan perannya sebagi pria sejati. Hawa berdosa, karena Adam diam saja. Kelalaian adalah sebuah dosa yang tiap minggu kita akui dalam seruan tobat kita, betul?

‎Lewat sebuah retret bersama para pria lainnya, saya sungguh ditegur dan diingatkan bahwa saya harus berubah, tidak boleh diam saja, dan harus mengambil langkah! Saya tidak boleh lalai karena kelalalian saya akan berdampak pada keluarga. Salah satu bentuk kelalaian adalah kebiasaan menunda.

‎Ada slogan-slogan yang menyentuh hati, banyak pria yang perlu ditegur dan diingatkan melalui hal tersebut:

  • Pria seringkali berdosa bukan karena apa yang ia lakukan, tetapi karena apa yang tidak ia lakukan.
  • Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab.
  • Penderitaan akibat kelalaian bertanggung jawab adalah jauh lebih besar dari penderitaan dalam bertanggung jawab.
  • Ketiadaan keputusanpun adalah sebuah keputusan.

Dengan mengakui bahwa pria memainkan peran utama dalam jatuhnya manusia ke dalam dosa asal, saya menjadi lebih sadar akan perlunya merubah diri sendiri. Keluar dari comfort zone diri sendiri untuk menjadi laki-laki sejati.

‎Mari kita berjuang untuk menjadi pria yang tidak lalai dan wanita yang mendorong para pria mengambil langkah nyata. (Aw)
Apa yang akan saya lakukan untuk mengatasi kelalaian saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *