Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 15 September 2017

Ibr 5:7-9
Mzm 31:2-6,15-16,20
Yoh 19:25-27 atau
Luk 2:33-35

TAK ADA ALASAN UNTUK BERHENTI MENGASIHI

..ibu, inilah anakmu!..Inilah ibumu! Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. – Yoh 19:26-27

Di saat sakratul maut-Nya di atas kayu salib, Yesus meminta murid-Nya menganggap Bunda Maria sebagai ibunya. Jelas bahwa Yesus memberikan teladan bagaimana Ia menghormati ibu-Nya.

Dari teladan tersebut, mari kita refleksikan dalam hidup kita. Apakah kita juga melakukan hal yang sama terhadap orang yang sudah seharusnya kita hormati dan kasihi, yaitu orang tua kita?

Suatu saat ketika saya berada dalam ruang pengakuan dosa untuk memohon pengampunan atas ketidaksabaran saya dalam mendampingi ibu saya, sungguh saya mendapat penguatan yang sangat besar ketika mendengar pastor mengatakan, “Seharusnya saya bersyukur karena saya diberi kesempatan untuk melayani Tuhan yang bernaung dalam diri ibu saya.” Sekalipun tidak selalu mudah untuk melakukannya karena terbentur dengan sikap orang tua kita yang bisa saja kurang bijak, cenderung selalu merasa lebih benar dan lain sebagainya. Namun hal itu hendaknya tidak kita jadikan sebagai alasan untuk berhenti menghormati dan mengasihi mereka.

Yesus sudah menjadi teladan tentang kasih yang besar. Hal ini patut menjadi model bagi anak-anak yang memiliki orang tua di dunia ini. (In)

Apa yang dapat saya lakukan sebagai bentuk kasih saya kepada Tuhan melalui orang tua saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *