Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 25 September 2017

Ezr 1:1-6
Mzm 126:1-6
Luk 8:16-18

CAHAYA YANG MENERANGI

Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi Ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. – Luk 8:16

Bertahun-tahun lalu ketika saya baru mengenal karismatik, seorang teman yang juga aktivis di persekutuan doa mengajak saya untuk pindah ke gereja lain. Alasannya, karena pujian penyembahan di sana sangat luar biasa dan mampu membawa umat penuh semangat di dalam Roh Kudus. Saya balik bertanya kepadanya, “Jika kamu merasa gereja kita masih gelap, mengapa kamu tidak menjadi lilinnya untuk menerangi?”

Sejujurnya, terkadang liturgi gereja Katolik mungkin terasa monoton dan membosankan. Hal itu saya alami ketika saya belum mengalami hidup baru di dalam Roh. Namun sejak itu, saya mulai belajar menghargai dan menghormati setiap detil liturgi dalam Perayaan Ekaristi, sehingga saya dapat sungguh merasakan hadirat Tuhan dan saya juga mulai ikut mengambil bagian dalam pelayanan gereja. Sekecil apapun kontribusi yang saya berikan, saya percaya dan yakin akan membawa keselamatan bagi umat-Nya.

Misi kita adalah menyelamatkan dunia dengan menjadi terang yang dapat dirasakan dan dialami oleh orang lain, terutama mereka yang berjalan dalam kegelapan. Hendaknya kita sadar bahwa Roh Kristus yang ada dalam diri kita senantiasa memancarkan sinar-Nya melalui diri kita. Maka, di manapun kita berada, kita menjadi cahaya Kristus yang menerangi jalan hidup sesama kita. (In)

Ya Tuhan, peliharalah api Roh-Mu dalam hatiku agar menjadi sumber cahaya yang menyelamatkanku dan sesama. Amin.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *