Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 04 Oktober 2017

Neh 2:1-8
Mzm 137:1-5
Luk 9:57-62

HIDUP UNTUK MASA DEPAN

Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah. – Luk 9:62

Jack Ma – seorang pengusaha sukses – pernah menyampaikan bahwa hidup ini akan menjadi berarti, apabila masih ada semangat dan harapan akan masa depan. Sejelek apapun kondisi kita di masa lalu, bahkan sekalipun kondisi saat ini masih sulit, namun semua itu dapat berubah karena adanya iman dan harapan akan perbaikan dan kemauan untuk maju serta berani melangkah.

Ia juga berkisah, sekitar 20-30 tahun lalu, negaranya berpenduduk serba kekurangan, sampai-sampai angka pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Ketika ada wacana bahwa negaranya akan membuka diri dan menjalin kerja sama dengan negara lain, banyak warga khawatir kalau nantinya negara mereka akan menjadi mangsa dari negara yang lebih maju. Namun tidak sedikit orang-orang yang berpengharapan yang menstimulasi semangat dan menularkan kepada banyak orang untuk bersama-sama menggapai masa depan yang lebih baik. Sekarang negaranya menjadi pemasok besar ke segala penjuru dunia.

Ia adalah salah satu orang yang walaupun serba dalam keterbatasan, namun ia berpengharapan akan hari depan yang lebih baik. Kegagalan dan kepahitan masa lalu bukan merupakan batu sandungan dan tidak untuk diingat-ingat. Hal itu yang membuatnya terus bersemangat meraih mimpi dan mewujudkan ide-idenya, serta menularkannya kepada orang lain. Baginya, maju bersama akan membawa dampak yang jauh lebih besar daripada hanya sukses seorang diri. (Md)

Apakah saya masih trauma dengan kepahitan dan kegagalan di masa lalu?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *