Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 07 September 2017

Kol 1:9-14
Mzm 98:2-6
Luk 5:1-11

BERKAT DAN TUJUAN

Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. – Luk 5:11

Setiap kita tentu mendambakan berkat yang datang dari Tuhan. Berbagai cara kita usahakan untuk mendapatkan berkat. Bahkan banyak ajaran yang menekankan berkat Tuhan adalah tujuan dari segalanya. Dan kebetulan, perikop hari ini berbicara tentang bagaimana Yesus meminta Petrus untuk menebarkan jala, namun ia seakan mengeluh karena sudah sepanjang malam menjala tapi tidak mendapatkan hasil. Cerita ini banyak digunakan untuk mengajarkan bahwa tujuan ketaatan adalah untuk mendapatkan berkat Tuhan yang melimpah.

Hal ini tidak salah, namun kita sebagai murid Tuhan haruslah waspada akan ajaran-ajaran yang tidak tepat seperti ini. Saya setuju Yesus mau memberkati kita, tapi itu bukanlah tujuan akhir dari kekristenan kita. Berkat Tuhan bukanlah satu-satunya jawaban atas doa kita. Namun yang menjadi maksud dan kerinduan Yesus adalah melalui berkat yang kita terima, kita mengenal Dia yang memberikan berkat itu dan mau hidup bersama-Nya serta mengakui Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan kebenaran dalam hidup kita.

Perikop hari inipun tidak berakhir hanya sampai di situ. Perikop ini ditutup dengan ayat yang berbunyi: Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. Petrus tidak berhenti sampai kepada berkat yang ia terima. Ia tidak berhenti sampai ketakjubannya kepada mukjizat yang Yesus buat. Tapi ia tahu hal yang paling berharga adalah hidup bersama Sang Pemberi Berkat. Petrus mengerti apa yang ia dapatkan saat itu akan habis, namun hidup bersama Sang Pembuat Mukjizat tidak akan membuatnya hidup berkekurangan, bahkan ia akan berkelimpahan dalam segala hal yang baik. (Al)

Di mana fokus hidup saya saat ini?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *