Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 16 Desember 2015

Yes 45:6b-8,18,21b,25
Mzm 85:9ab-14
Luk 7:19-23

MESIAS

Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain? – Luk 7:20

Ketika berziarah ke Israel, saat kami tiba di suatu tempat, saya melihat banyak sekali orang yang berdoa sambil menghadap sebuah tembok. Ternyata itulah yang disebut sebagai Tembok Ratapan. Tour guide kami menjelaskan bahwa orang-orang itu sedang bertekun berdoa dengan tujuan menantikan kedatangan Sang Mesias, karena hingga saat ini mereka tidak meyakini bahwa Yesus anak Maria dan Yusuf dari Nazaret adalah Mesias.

Di tanah kelahiran Yesus sendiri, Ia tidak dipercaya sebagai Mesias. Lalu, bagaimana dengan diri kita? Kita yang sering mengatakan dengan bibir kita bahwa Yesus adalah Mesias, apakah keyakinan yang kita ucapkan tersebut sungguh-sungguh berasal dari lubuk hati? Jika ya, tentunya kita juga sungguh-sungguh mengenali siapa yang kita percayai tersebut.

Jika kita sungguh percaya, tentunya yang Ia katakan akan kita respon dengan menjawab “ya” dan bersedia melakukannya. Dari sikap hidup kita sehari-harilah yang akan mencerminkan apakah kita sudah sepenuhnya mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias Sang Penyelamat hidup kita.

Percaya berarti mendengarkan yang Ia katakan; mendengarkan berarti melakukan yang Ia perintahkan dengan sungguh-sungguh. (In)

Bagaimana saya memaknai Yesus adalah sungguh-sungguh Sang Mesias utusan Allah?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *