Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 20 November 2021

1Mak 6:1-13
Mzm 9:2-4,6,16b,19
Luk 20:27-40

Ditinggal Mati Oleh Pasangan

Jawab Yesus kepada mereka : ”Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. – Luk 20:34-35. 

Sering kali kita merasakan duka yang begitu mendalam ketika pasangan kita yang sangat kita sayangi meninggal dunia terlebih dahulu. Banyak hal dan kenangan-kenangan indah yang dilalui bersama pasangan selalu terngiang-ngiang sepanjang hari. Hingga barang-barang sepeninggal pasangan pun, membuat duka karena mengingatkan akan pasangan yang telah pergi.

Banyak penghiburan yang datang dari rekan dan kerabat yang mengatakan bahwa nanti kita yang ditinggalkan akan bertemu lagi di alam baka, sehingga dengan kata-kata itu berharap pasangan yang ditinggalkan tidak terlalu bersedih karena nantinya akan bertemu dan hidup bersama lagi sebagai suami istri di dunia yang kekal. Bahkan tidak jarang juga penghiburan yang disampaikan dalam suatu kotbah oleh pemuka agama menyampaikan hal yang sama. Di pemakaman pun kita dapat melihat kavling tanah pemakaman/rumah abu dipersiapkan sepasang dengan harapan di atas sanapun mereka dapat hidup kekal berpasangan.

Yesus, melalui bacaan Injil hari ini, menyampaikan kepada manusia bahwa dunia setelah kematian tidak ada lagi kawin dan dikawinkan. Hal itu bisa saja terjadi jika salah satu pasangan mendapatkan tempat yang layak di sisiNya sedangkan yang lain tidak. Dan semua yang layak mendapatkan tempat di sisiNya pada kehidupan yang kekal akan hidup seperti malaikat di Sorga. Tidak lagi kawin dan dikawinkan.

Mungkin apa yang disampaikan oleh Yesus masih menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan di dunia ini. Karena ketika pasangan yang kita sayangi pergi meninggalkan dunia ini ternyata terasa sungguh menyedihkan. Namun demikian ketika pasangan kita sudah bersatu dengan Para Kudus di Surga, kita bisa minta mereka untuk mendoakan kita yang masih berjuang di bumi ini. (Dw) 

Sadarkah kita bahwa kehidupan kekal nanti adalah tanggung jawab pribadi? Dan tidak bergantung kepada pasangan? 

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *