Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 21 Juni 2018

Sir 48:1-14
Mzm 97:1-7
Mat 6:7-15

Ujian atau bujukan?

..dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. – Mat 6:13

Ungkapan yang umum didengar saat seseorang mengalami musibah atau peristiwa yang tidak enak, “Saya sedang dicobai Tuhan.” Marilah kita merenungkan, benarkah Tuhan mencobai kita? Apa tujuan-Nya?

Dalam http://alkitab.sabda.org/dictionary, kata pencobaan memiliki dua arti. Pertama, pengujian – gunanya untuk mengetahui mutu seseorang. Tuhan menguji iman Abraham melalui perintah untuk mengorbankan anaknya (Kejadian 22:1-9). Arti kedua telah menjadi lebih lazim, yaitu bujukan melakukan dosa (hal ini tidak datang dari Allah – Yakobus 1:12-15). Permohonan dalam Doa Bapa Kami supaya jangan kita dibawa ke dalam pencobaan adalah pencobaan dalam arti pertama, yaitu supaya kita dihindarkan dari ujian.

Semua orang, termasuk Yesus, pernah mengalami pencobaan. Pencobaan di padang gurun yang dialami Yesus, juga kita alami pada masa kini. Godaan mengubah batu menjadi roti adalah godaan yang menyerang pikiran kita bahwa Tuhan tidak perduli pada kehidupan kita. Godaan berikutnya adalah godaan untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kesucian jiwa kita untuk membuktikan apa benar Tuhan memelihara kita. Godaan terakhir adalah godaan ketamakan dan maunya serba instan.

Kita tidak dapat menghindar dari pencobaan, namun saat pencobaan datang, lakukanlah beberapa hal ini: Berdoa memohon kekuatan kepada Tuhan, dan bersabar karena pencobaan itu berguna untuk pertumbuhan rohani kita. Pembentukan sangat diperlukan agar kita dapat menjadi laskar Kristus. (Yo)

Bagaimana cara saya menghadapi pencobaan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *