Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 28 November 2022

Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6
Mzm 122:1-4,(4-7),8-9
Mat 8:5-11

Kesadaran Diri

Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku..” – Mat 8:8

Ketika membaca Injil ini, saya membayangkan, bila sayalah yang berhadapan dengan Yesus yang adalah Tuhan pencipta saya, yang mengerti, yang Maha Baik, Maha Sabar dan Maha segalanya, saya akan takluk,Pasti!! karena saya hanya ciptaan. Namun kemudian, saya akan takluk seperti apa, apakah saya kabur karena takut karena saya tidak layak, ataukah saya akan mampu berkata seperti si perwira itu mengakui ketidaklayakannya tetapi berani meminta Tuhan untuk menyembuhkan hambanya.

Perwira ini berani meminta karena sang perwira sadar dan tahu pasti Yesus itu penuh kasih. Menyadari diri yang tidak layak dan mengenal hati Allah yang berbelas Kasih adalah posisi yang tepat dihadapan Allah.

Yang jadi masalah, seberapa besar kesadaran diri dihadapan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, bahwa Tuhan itu jauh melampaui kita yang ciptaanNya ini? Diperlukan waktu setiap hari, kita mengambil waktu, menyadari diri dihadapan Sang Pencipta. 

Maka tak heran bila sebelum menyambut Komuni, Gereja mengulang doa perwira itu, dan menjadikan doa dari setiap kita “Ya Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya, tapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. (An).

Bagaimana cara saya melihat diri saya dihadapan Allah?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *