Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jum’at, 03 September 2021

Kol 1: 15-20
Mzm 100:1-5
Luk 5: 33-39

St. Gregorius Agung, Paus-Pujangga

SANTO GREGORIUS AGUNG

“Sebab TUHAN itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya,…”-Mzm 100: 5

Hari ini Gereja kita memperingati Pesta Santo Gregorius Agung. Beliau adalah Paus Gereja Katolik Roma dari 3 September 590 sampai 604. Santo Gregorius dilahirkan pada tahun 540 di Roma dalam keluarga bangsawan Kristiani yang saleh. Ayahnya Gordianus, adalah seorang angota Majelis Tinggi Roma dan ibunya adalah Santa Silvia dari Roma. Dua orang saudari ibunya juga orang kudus yaitu Santa Emiliana dan Santa Tarsilla. Leluhurnya adalah St. Felix III, Paus. Sebagai seorang anak bangsawan, Gregorius mendapatkan pendidikan dari guru-guru terbaik di kota Roma. Ia adalah seorang pelajar yang sangat cerdas dan berprestasi, bahkan diusianya yang masih muda ia telah diangkat menjadi Prefektur ( Walikota) di Roma. Namun Tuhan rupanya memiliki rencana lain untuk Gregorius.

Setelah ayahnya meninggal, Gregorius memutuskan untuk menjalani hidup religius. Ia mengundurkan diri dari jabatannya, lalu merombak rumahnya yang besar menjadi sebuah biara Benediktin. Selama beberapa tahun hidupnya sebagai seorang biarawan Benediktin yang saleh dan kudus, ia lalu diangkat menjadi salah satu seorang dari tujuh diakon untuk kota Roma. Ketika Paus wafat, diakon Gregorius dipilih untuk menggantikannya. Namun ia menolak, Ia lebih senang hidup dalam keheningan di biaranya. Namun akhirnya ia tidak bisa menolak lagi, Ia pasrah saja saat dilantik menjadi Paus. Selama 14 tahun memimpin, ia menulis banyak buku, menjadi seorang pengkhotbah yang ulung. Ia menggubah, mengumpulkan dan membukukan lagu-lagu liturgi tersebut. Dan karyanya itu lebih dikenal sampai sekarang yaitu lagu-lagu Gregorian. Ia mencurahkan segenap perhatiannya kepada segenap umat manusia, ia menganggap dirinya sebagai pelayan bagi semua orang. Ia adalah Paus pertama yang menggelari dirinya sebagai “ hamba dari para hamba Allah” ( Servus Servorum Dei ). Tahun-tahun terakhir dalam hidupnya dipenuhi banyak penderitaan, namun demikian ia tetap bekerja untuk Gereja yang tercinta hingga akhir hayatnya. Santo Gregorius wafat pada tanggal 12 Maret 604 ( sumber : hhtps: //katakombe.org).

Melalui riwayat hidup Santo Gregorius ini, kita percaya ia telah merasakan kasih Bapa yang luar biasa dalam hidupnya, sehingga hidupnya pun bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Kebaikan Bapa yang luar biasa dalam hidupnya pun ia buktikan dengan segala perkataan dan tindakannya yang begitu luar biasa. 
Mari kita belajar meneladani sikap Santo Gregorius ini, yakni, tetap berbuat baik sekalipun keadaan belum baik. Just do it! ( Ar )

Sudahkan saya berbuat baik sekalipun keadaan belum baik?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *