Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 04 September 2021

Kol 1: 21-23
Mzm 54: 3-6,8
Luk 6: 1-5

Hukum vs Kasih

“Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”  Luk 6:5

Ada sebuah cerita yang sulit untuk dapat kita berikan pertimbangan. Saya coba ceritakan kepada para pembaca yang budiman. Alkisah di suatu hari seorang anak remaja tertangkap mencuri sepotong roti di pasar. Sontak hal ini membuat kemarahan dari penjual dan pengunjung pasar. Anak remaja itu tentu saja mengalami penganiayaan. Datanglah petugas keamanan pasar dan berusaha untuk mencegah orang-orang agar jangan berbuat lebih banyak derita pada remaja yang tertangkap.

Dibawalah anak remaja itu (sebut saja namanya Ali) ke kantor  petugas keamanan, dan mulailah ditanya tentang nama, tempat tinggal dan nama orang tua. Tetapi Ali tetap tak bergeming. Dan petugas keamanan itu kehabisan akal untuk menginterogasi Ali ditambah tiba-tiba Ali menangis. Karena petugas itu tersentuh dengan tangisan Ali, sang petugaspun berusaha menjadi lembut. Singkat kata Ali pun tersentuh dan mau berbicara sedikit dan mengantar petugas ke tempat tinggal dia. Lalu mereka berdua pergi dan diikuti oleh beberapa orang pedagang pasar yang sering dicuri makanannya oleh Ali untuk meminta pertanggungjawaban dari orang tuanya. 

Tidak jauh dari pasar ada sebuah rumah kecil yang sudah tua dan rusak pintu dan jendelanya. Ali pun bergegas berlari masuk meninggalkan petugas dan orang orang yang mengikutinya. Ketika petugas keamanan melihat ke dalam dari pintu, didapati seorang perempuan kecil yang ditemani Ali sedang makan roti. Lalu bertanyalah petugas keamaan itu kepada Ali, “Di manakah kedua orang tuamu ?” Ali pun tertunduk dan menangis, dengan lirih mengatakan, “Meninggal, Pak”.

Saya tidak mengakhiri cerita di atas, tetapi sangat sulit untuk mengukur antara hukum dan kasih, dalam hal ini pengorbanan seorang kakak untuk memberi makan kepada adiknya. Saya memang bukan ahli hukum, tetapi hati saya kok tidak tega mempersalahkan usaha seorang kakak untuk memberi makan kepada adiknya.
Hukum memang harus ditegakan tetapi kasih pun harus tetap berjalan. Dan saya rasa anda  juga memiliki pertimbangan masing masing untuk dapat mencermati perkataan Injil hari ini. Pada akhirnya Tuhan Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat.(An)

Apakah saya sering menghakimi orang lain tanpa mengetahui alasan di baliknya ?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *