Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 07 Agustus 2018

Yer 30:1-2,12-15,18-22
Mzm 102:16-23,29
Mat 14:22-36

Jangan Takut

Tenanglah! Aku ini! Jangan takut. – Mat 14:27

Jaman dulu, seorang guru selalu ada bersama para muridnya. Di manapun guru berada, di situpun murid berada. Yesus menunjukkan hal ini kepada para murid-Nya bahwa Dia selalu bersama mereka.

Injil hari ini menceritakan Yesus meminta para murid untuk menyeberang terlebih dulu. Di tengah perjalanan, perahu mereka diombang-ambingkan oleh gelombang karena angin sakal. Petrus yang mestinya terbiasa dengan gelombang dan angin tidak mampu mencegah para murid agar tidak takut. Bisa jadi saat itu mereka mulai menyalahkan Yesus yang menyuruh mereka menyeberang lebih dulu.

Di tengah ketakutan dan rasa putus asa, para murid melihat sosok yang berjalan di atas air. Siapapun di saat, kondisi, dan waktu yang sama pasti akan merinding dan bergidik. Para murid berteriak ketakutan sampai ketika mereka mendengar suara yang mereka kenal, “Tenanglah! Aku ini! Jangan takut.”

Adakah saat dalam hidup, kita merasa sendiri? Kita merasa berjuang sendiri. Kita tidak melihat harapan. Kita tidak melihat pintu yang terbuka dan kita tidak melihat Yesus ada bersama kita. Namun percayalah, Sang Guru tidak pernah membiarkan kita bergumul sendiri. Mungkin ada saat dimana Ia membiarkan kita bergumul karena pergumulan itu akan membuat kita menjadi lebih kuat dan nantinya akan sanggup membantu orang lain yang mengalami pergumulan yang sama.

Tetaplah berharap dan nantikan Ia berkata kepadamu, “Tenanglah! Aku ini! Jangan takut.” (Al)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *