Pikiran manusia bagaikan medan pertempuran antara yang baik dan jahat, antara yang positif dan yang negatif. Apa yang menang dalam dalam pikiran kita, itulah benih yang kita tanam dan akan mempengaruhi hidup kita. Dari benih yang kita tanam akan muncul tunas, bertumbuh dan menghasilkan buah yaitu PERKATAAN dan TINDAKAN.

Benih yang jahat atau negatif akan menghasilkan perkataan negatif dan pada akhirnya nyata dalam tindakan kita. Demikian pula sebaliknya, bila kita memilih benih yang baik atau positif maka kita menghasilkan perkataan dan tindakan yang positif pula.

Benih manakah yang mau kita pilih? Baiklah kita ingat juga bahwa apa yang kita tabur dalam Pikiran akan menghasilkan Tindakan, Tindakan menjadi suatu Kebiasaan dan akhirnya Kebiasaan menjadi suatu Karakter.

Suatu ilustrasi: Ketika kita menabur benih untuk tekun berdoa maka kita memutuskan untuk bangun lebih pagi setiap hari. Tindakan kita adalah pasang alarm misalnya jam 5 pagi dan langsung bangkit dari tempat tidur ketika alarm berbunyi. Bila hal ini dilakukan terus menerus maka kita menjadi terbiasa, alarm dalam pikiran kita membangunkan kita setiap jam 5 pagi untuk berdoa. Kebiasaan bangun pagi ini untuk membangun relasi yang intim dengan Tuhan, membentuk karakter kita menjadi seorang pendoa yang tekun dan bahkan menjadi pribadi yang lebih peka karena seperti tertulis dalam kitab Yesaya 50:4 “setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid”.

Seringkali kita memperkatakan hal-hal yang buruk tentang diri kita sendiri baik disadari atau tidak. Perkataan seperti “aku cuma orang yang average alias tidak pintar, aku miskin, masa depanku suram, aku sulit mendapat pacar…” atau bagi yang sudah berkeluarga, tanpa disadari kita sering mengeluh dan berkata “anakku lamban, istriku bodoh, suamiku payah, keuangan keluarga kami morat marit…” dan mungkin masih banyak lagi daftar perkataan buruk tentang diri kita atau orang-orang terdekat kita. Perkataan-perkataan ini keluar dari bibir kita karena pikiran kita dipenuhi oleh hal-hal yang negatif.

Oleh karena itu, agar perkataan dan tindakan kita senantiasa baik dan menjadi berkat, hendaknya kita TANAMkan hal-hal yang baik dan positif dalam pikiran kita dan lambat laun pada akhirnya kita pun akan menjadi pribadi yang Luar Biasa. (MI)

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8)

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *