40 Days in The Desert Part 1

Masa Prapaskah adalah saat di mana kita harus Berdoa (Pray), Mencari (Seek) and Melayani (Serve).

  1. Apakah masa Prapaskah itu?
    • Masa 40 hari sebelum Paskah yang digunakan Gereja untuk mempersiapkan diri dalam merayakan Kebangkitan Yesus Kristus pada hari Minggu Paskah.
    • Dimulai dengan Rabu Abu dan berkahir pada hari Kamis Putih.
  2. Apakah Rabu Abu itu?
    • Hari di mana kita mengingat bahwa kita adalah milik Kristus dengan menandai diri dengan abu didahi.
    • Abu juga merupakan lambang biblical dari penyesalan dan pertobatan.
    • Dasar Alkitab: Roma 6:3-18, Why 7:3
  3. Arti angka 40 dalam Kitab Suci:
    • Angka yang diyakini dalam Kitab Suci sebagai waktu untuk pendisiplinan diri, penyembahan serta persiapan.
    • Lamanya Musa tinggal di gunung Allah. (Kel 24:18; 34:28)
    • Lamanya Elia berkelana sebelum ia tiba di gua tempat ia mendapat penglihatan. (1Raj 19:8)
    • Jangka waktu yang diberikan kepada kota Niniwe untuk bertobat. (Yun 3:4)
    • Yesus berpuasa dan berdoa selama 40 hari dipadang gurun. (Mat 4:2)
    • (Jumlah hari Prapaskah sebenarnya adalah 46 hari dan hari Minggu Paskah tidak dihitung karena merupakan hari kebangkitan Kristus. Dan hari Minggu adalah hari di mana kita tidak berpuasa.
  4. Hari-hari puasa dan pantang:
    • Semua hari Jumat selama masa Prapaskah adalah hari pantang.
    • hari Jumat Agung adalah hari puasa dan pantang.
    • Semua hari dalam masa Prapaskah adalah hari yang tepat untuk berpuasa atau berpantang, tetapi hukum Kanonik tidak mewajibkan puasa pada hari-hari tersebut. Jadi boleh berpuasa atau berpantang secara sukarela.
    • Wajib diingat: Berpantang dan berpuasa tidak dapat menjadikan seseorang kudus, namun dapat membawa seseorang belajar lebih lagi mengenai pengendalian diri.
  5. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam masa Prapaskah:
    • Berpantang, berpuasa dan menyangkal diri untul belajar mengendalikan hawa nafsu, menyadari dan berusaha memperbaiki sifat-sifat buruk dalam diri.
    • Amal kasih secara jasmani ataupun rohani.
    • Menerima sakramen Tobat sebagai titik balik pertobatan kita.
    • Gerakan ABCDE (Adorasi, Baca kitab suci, Cinta, Devosi, Ekaristi).

Hal-hal praktis yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, khususnya pada masa padang gurun (desolasi):

  • Bangun lebih pagi setiap hari untuk berdoa.
  • Mengikuti Misa Harian.
  • Doa adorasi dihadapan Sakramen Maha Kudus.
  • Doa Rosario.
  • Mempelajari Kitab Suci dan Katekismus Gereja Katolik.
  • Ibadat Jalan Salib.
  • Beramal.

(Rm Hari Suparwito SJ, summarised by David Lukito)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *