40 Days in The Desert Part 2

Dalam perjalanan iman kita, ada tiga hal yang harus terus kita lakukan yaitu PRAY, SEEK, dan SERVE. Pray menjadi fondasi awal kita untuk berakar. Seek adalah sebuah proses di mana kita mempunyai kerinduan untuk terus mencari Tuhan sehingga kita dapat bertumbuh. Serve menghasilkan buah lewat tindakan kasih yang nyata kepada sesama.

Penting diketahui bahwa ketiganya harus terus berjalan bersama-sama sebab:

  • PRAY + SEEK – SERVE menjadi tidak lengkap karena buahnya kurang nyata bagi sesama.
  • PRAY + SERVE – SEEK menjadikan kita mudah menyerah saat mengalami desolasi karena tidak ada pondasi yang kuat.
  • SEEK + SERVE – PRAY menjadi percuma karena kita hanya berfokus pada diri sendiri.

PRAY

Berdoa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Berdoa erat kaitannya dengan komitmen atau keputusan untuk melakukan sesuatu lagi dan lagi, yang tidak berdasarkan perasaan, tidak menyerah bila menghadapi tantangan, atau bosan. Dasar dari setiap komitmen itu adalah kasih. Kasih yang sejati membutuhkan pengorbanan terutama waktu.

Melalui kasih kepada Tuhan pertama-tama kita belajar untuk berakar di dalam Dia. Kasih ini kita nyatakan karena Tuhan sudah pertama kali commit kepada kita lewat wafatNya di kayu salib (Yohanes 3:16). Melalui kematian-Nya di kayu salib, Tuhan tidak mendapatkan apa-apa. Justru kitalah yang mendapatkan pengampunan. Tapi Dia tetap menjalankan komitmen itu. Bagaimanakah kita? Sudahkah kita mau pertama-tama berakar di dalam Dia dan dengan penuh kasih menjalankan komitmen-komitmen kita? Kalaupun iya, sudahkah kita melakukannya dengan penuh sukacita.

SEEK

Di saat kita sudah berakar, maka kita pun juga harus bertumbuh. Pertumbuhan kita dapat dilihat dari usaha kita untuk terus mencari dan menemukan Dia. Dalam bertumbuh, kita tidak boleh cepat puas diri. Dalam gereja Katolik, bertumbuh dapat dilakukan melalui adorasi dan mengikuti Sakramen dengan penuh cinta kasih. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan berpuasa. Puasa begitu penting karena menjadi senjata bagi kita mengalahkan kuasa Iblis, membuka ruang bagi Tuhan dalam hidup kita, serta membawa kita pada kelaparan dan kehausan akan Tuhan yang melebihi kelaparan jasmani kita.

Di saat kita mau belajar untuk mencari Tuhan, kita akan dimurnikan dan belajar bertahan dalam iman terutama saat dihadapkan pada tantangan-tantangan. Saat kita akhirnya menemukan Tuhan, kita mampu untuk mengetahui apa rancangan Tuhan dalam hidup kita serta setiap kerapuhan kita. Pada akhirnya, kita akan bersatu dengan Allah dalam kehidupan kita. Motivasi apakah yang kita milki saat kita mencari Tuhan? Apakah untuk mendapatkan apa yang kita mau atau apakah karena kasih kita kepada Tuhan dan kerinduan kita untuk mengenal Dia secara intim?

SERVE

Setelah berakar dalam iman dan bertumbuh dalam pengharapan, kita perlu berbuah atas dasar kasih. Salah satu caranya adalah dengan belajar untuk melayani di manapun kita berada, belajar mengampuni, dan menjangkau orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Dalam tahun Yubileum Kerahiman Ilahi kita diminta untuk melakukan Aksi Kasih Jasmani dan Aksi Kasih Rohani bagi sesama yang membutuhkan. Saat kita berada dalam komunitas, salah satu caranya adalah dengan cara menghindari gosip. Gosip memecahkan persatuan, menyulut pertengkaran, dan terlebih lagi gosip adalah dosa.

Untuk refleksi, mari kita coba renungkan:

  • Sudahkah kita berakar dalam iman, bertumbuh dalam pengharapan, dan berbuah dalam kasih?
  • Apakah kendala-kendala kita saat hendak melakukan ketiga hal tersebut?

(Felicia Novana, summarised by Vito Oentoro)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *