Holiness Series: Live to Impact, Not Impress

Be not only a HEARER, but also a DOER.

Analisis Firman

  1. Kisah orang Samaria yang murah hati (Luk 10:25-37)
    • Kita tidak tahu asal-usul orang yang dirampok dan dipukuli tersebut.
    • Orang Lewi dan Imam yang sudah pasti tahu tentang ajaran berbuat baik dan menolong sesama. Namun, orang-orang yang terpandang dan memegang jabatan penting tersebut justru tidak memberikan pertolongan.
    • Orang Samaria, yang juga paham tentang hukum Taurat, namun dibenci oleh orang-orang Yahudi-lah yang justru menolong orang yang tergeletak tersebut.
  2. Kisah Maria dan Martha (Luk 10:38-42)
    • Martha sibuk sendiri di saat Tuhan Yesus datang bertamu ke rumahnya.
    • Maria duduk dan mendengarkan ajaran Tuhan Yesus.
    • Martha meminta kepada Yesus untuk menegur Maria, namun Yesus justru menegaskan bahwa Maria telah menerima bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padaNya.

Kedua bacaan di atas saling berurutan di Injil Lukas. Kisah tentang Maria dan Martha menggambarkan pentingnya duduk diam dan mendengarkan firman Tuhan. Kisah orang Samaria yang murah hati menggambarkan pentingnya menjalankan firman Tuhan tersebut. Keduanya sama-sama penting.

Bayangkan saat kita bernapas:

  • Bisakah kita hidup hanya dengan menarik napas (anggaplah menjadi pendengar saja)?
  • Bisakah kita hidup hanya dengan menghembuskan napas (anggaplah hanya menjadi pelaku Firman saja)?

Orang Lewi, Imam, dan Martha hanya menjadi salah satu dari keduanya. Dampaknya, keduanya hanya live to impress and not to impact.

Refleksi

  • Pernahkah kita mencoba membuat orang terkesan dengan churchy language kita?
  • Apakah kita selalu berbicara tentang Tuhan dan Gereja di manapun kita berada?

Mari kita merefleksikan motivasi kita saat kita melakukan hal-hal tersebut. Apakah kita melakukannya hanya untuk make other people impressed.

Kesimpulan

  • Dalam hidup, kita harus menjadi pendengar dan pelaku dari Firman Tuhan yang hidup
  • Yesus memanggil kita untuk memiliki karakter yang rendah hati dan simple layaknya seorang anak kecil.

(Karl Brown, summarised by Vito Oentoro)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *