Holiness Series: Your Calling

Panggilan untuk hidup kudus sebagai pengikut Tuhan di dalam Kitab Suci dihubungkan dengan semangat meniru pribadi Allah yang kudus, yang dimurnikan dalam upacara-upacara rohani dan diekspresikan lewat penyembahan yang menyertakan seruan puji-pujian kepada Allah. Hidup kudus diwujudkan dengan semangat kasih yang saling mengampuni dan menjauhi segala perbuatan dosa.

1 Petrus 1:13-16 berkata: “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: ‘Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.'”

Menurut Dokumen Gereja Lumen Gentium 40 yang mengkaji hal kekudusan:

  1. Kekudusan bukanlah atas jasa kita tetapi karena bantuan rahmat Allah yang berbelas kasih
  2. Kekudusan menjadi kuat bertumbuh sejak kita menerima sakramen baptis
  3. Kekudusan dapat dikembangkan dengan meniru cara hidup org kudus dan dengan rendah hati menyadari segala kelemahan kita di depan Allah
  4. Seorang kudus harus memiliki sikap belas kasih, murah hati, rendah hati, lemah lembut dan sabar
  5. Panggilan kekudusan merupakan kepenuhan hidup Kristiani dan kesempurnaan cinta kasih

Gereja Katolik (lewat Kitab Hukum Kanonik Buku IV Kanon 834-1253) mengajak kita semua untuk terus berpartisipasi dalam unsur liturgis/perayaan gereja. Ditekankan bahwa penerimaan sakramen-sakramen gereja (baptis, rekonsiliasi, ekaristi, perkawinan, imamat, krisma dan pengurapan orang sakit) menguduskan/menyucikan umat gereja untuk diperkhususkan bagi Tuhan. Maka itu penting sekali kita terus dekat pada sakramen-sakramen gereja dalam menjaga hidup yang kudus.

Important!!

  • Kekudusan itu milik Allah
  • Kita menjadi kudus karena rahmat Allah, bukan semata-mata atas usaha kita
  • Hidup kudus adalah partisipasi kita pada kekudusan Allah
  • Kekudusan itu bukan berarti hidup tanpa dosa
  • Kekudusan adalah proses panjang dan perjuangan seumur hidup yang tidak gampang tetapi bukan mustahil

Bagaimanakah kita menjaga semangat kekudusan??

  1. Mempunyai semangat bermurah hati di dalam pelayanan kita
  2. Berdoa kepada para kudus dan meniru cara hidup mereka
  3. Mengasah kehidupan rohani dengan refleksi pribadi dan aktif dalam kelompok kegiatan rohani
  4. Takut akan Tuhan dalam kecintaan kita membaca Firman Tuhan, mengikuti Ekaristi dan rajin menerima sakramen tobat
  5. Jangan pedulikan apa kata dunia saat kita berkomitmen utk melakukan apa yang baik, meneguhkan jiwa, membahagiakan dan yang sempurna!
  6. Selalu rindu untuk menyenangkan Tuhan dan bersyukur dan bersukacita setiap harinya

(Fr Samson CSsR, summarised by Fanny Sutantio)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *