Judge

Beberapa waktu lalu saya pergi ke satu Gereja untuk mengikuti Misa mingguan seperti biasa. Entah mengapa beberapa kali, mata saya berkali-kali tertuju pada seorang pemuda. Mengapa? Karena saya melihat saat dia berlutut, sepertinya pemuda ini tidak menunjukkan ‘niat’ untuk menempelkan bagian bawah tubuhnya kepada kursi tempat duduk. Walaupun bukan urusan saya, namun di hati saya ada suatu kegusaran karena merasa ini pemuda tidak menunjukkan rasa hormat pada saat berlutut. Hingga tiba pada saat komuni barulah saya menyadari bahwa ternyata pemuda ini sepertinya ada suatu cacat, sakit kaki atau pinggangnya karena dia nampak sedikit pincang pada saat berjalan. Di sana saya langsung memohon ampun sebesar-besarnya kepada Tuhan. Pertama, karena tidak fokus kepada Tuhan di dalam misa kudus; dan kedua, saya sebetulnya tidak ada hak untuk menghakimi orang seberapapun masuk akal alasannya. Pemuda ini justru berusaha semaksimal mungkin untuk berlutut walaupun dengan sakit yang dideritanya.

Sungguh suatu pembelajaran bagi saya untuk tidak menghakimi orang lain walaupun dengan alasan yang terlihat tepat. Kadang tanpa sadar kita sering berpikir negatif mengenai seseorang lalu menghakiminya karena mencari alasan ini dan itu. Seperti di dalam pengalaman misa ini, saya baru menyadari ternyata saya tidak tahu akan banyak hal mengenai pemuda ini. Sebagai manusia kita tidak sempurna dan seringkali memiliki banyak sekali keterbatasan dalam pengetahuan. Hanya Tuhanlah yang maha tahu dan sempurna, maka itu hanya Dialah yang berhak untuk menghakimi orang lain.

Satu contoh yang lain yaitu pada saat saya melihat teman datang telat ke Gereja. Dalam hati saya timbul suatu ada suatu kegusaran lagi tanpa mencoba mengerti bahwa mungkin ada satu dan lain hal yang mendesak yang terjadi di luar kendalinya. Dan ironisnya, setelah itupun saya pernah datang telat ke Gereja dikarenakan hal-hal yang benar-benar di luar kendali saya. Di saat itu saya sadar dan langsung memohon ampun kepada Tuhan karena terasa seperti sudah bersikap munafik dan mudah menghakimi orang.

As conclusion, we simply should not judge other people because we do not know the real and bigger picture of someone else life even if they are our own family or best friends. Even if we have what we think is the most valid reason to judge others, it is never right to judge other people. Let God be the ultimate Judge for all of us. Our part is to pray and love for one another. (DL)

Matthew 7:1-2: “Do not judge, or you too will be judged. For in the same way you judge others, you will be judged, and with the measure you use, it will be measured to you.”

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *