Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 09 Desember 2015

Yes 40:25-31
Mzm 103:1-4,8,10
Mat 11:28-30

SUMBER KEHIDUPAN

Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah dan merasakan beratnya beban, Aku akan menyegarkan kamu. – Mat 11:28 BIS

Musim kemarau kali ini memang terbilang lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga mengakibatkan sulitnya mendapatkan air bersih. Mata air yang adapun tak mencukupi kebutuhan air orang banyak. Mengapa orang berusaha mencari air di mata air? Karena itulah sumber air. Orang meyakini tempat yang paling tepat untuk mencari air adalah datang ke tempat sumbernya.

Kondisi itu mengajak saya merenung. Ketika kita dihadapkan pada berbagai masalah, ke manakah kita mencari sumber penyelesaian? Yang sering terjadi adalah kita mencari dengan cara kita sendiri dan lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang menjadi Sumber dari segala sesuatu. Kita juga sering meragukan kuasa Tuhan dalam menolong kita. Atau bahkan ada kelompok ekstrim yang berpikir kalau ciptaan bisa lebih hebat dari Penciptanya.

Tak heran, masih banyak orang yang mencari penyelesaian lewat paranormal, orang pintar, bahkan orang-orang yang kita anggap lebih rohani. Tentu, mendengar nasehat itu perlu, tetapi ingatlah, Tuhanlah Sumber kehidupan kita.

Mungkin harusnya kita menertawakan diri kita yang seringkali repot ke sana ke mari mencari jawaban, padahal seharusnya kita dapat menemukannya dalam diri Tuhan. Bukankah berdoa jauh lebih mudah daripada menuruti perkataan orang-orang yang mengaku dirinya pintar? Sudah saatnya kita kembali kepada Tuhan, Sang Sumber kehidupan kita. (An)

Apakah saya telah menjadikan Tuhan sebagai Sumber kehidupan saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *